BAHASA merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan sehari-hari. Sampai saat ini, ada 7.000 bahasa di seluruh dunia. Namun, 6.700 diantaranya adalah bahasa asli yang terancam untuk punah.
Bahasa-bahasa yang terancam punah ini dikarenakan jarang digunakan di publik dan tidak pernah diajarkan di sekolah.
Berikut ini 5 bahasa yang akan segera punah dilansir beragam sumber, Senin (5/9/2022).
(Baca juga: 4 Cara Melestarikan Bahasa Daerah agar Tidak Punah, Salah Satunya Gunakan saat di Rumah)
1. Dunser
Bahasa Dunser merupakan bahasa asli daerah Papua, Indonesia. Biasanya bahasa ini dipakai saat acara formal, contohnya lamaran dan pernikahan.
Pada 2011, hanya ada tiga penutur yang memakai bahasa ini. Dua diantaranya berumur 60-an dan 70-an tahun yang hampir kehilangan nyawa akibat bencana alam yang melanda.
Sampai akhirnya, ahli bahasa dari Oxford University pergi ke sana untuk mendokumentasikan bahasa Dunser yang terancam punah.
2. Jedek
Bahasa Jedek merupakan bahasa asli dari rumpun bahasa Austroasiatik. Bahasa ini memiliki 280 penutur yang tinggal di Semenanjung Malaysia bagian Utara sebagai pemburu dan pengumpul.
Sebelumnya, bahasa ini tidak diketahui sampai para peneliti bahasa dari Swedia menemukannya di tahun 2018 selagi mempelajari bahasa Jahai.
3. Resígaro
Bahasa Resígaro merupakan bahasa dituturkan oleh masyarakat Arawak di Peru. Pada 2016, terdapat dua penutur yang masih hidup, yaitu Rosa Andrade Ocagane dan Pablo Andrade.
Namun, pada akhir tahun tersebut, Rosa dibunuh secara misterius. Akhirnya, Pablo menjadi satu-satunya penutur bahasa Resígaro yang ada sampai saat ini.